JAKARTA (wakaf al-azhar) – Setelah Toko Buku Walisongo, Hotel Horison di Solo, Butik Bilqis, Andru’es Café , Genii Courier & Cargo, kini bertambah lagi mitra Wakaf Al-Azhar, yakni Burger Item, sebuah resto yang berlokasi di Jl. Balai Pustaka Barat No. 2B, Rawamangun, Jakarta Timur.
Akhir tahun lalu (2013), Ashari Oktavian, owner Burger Item sepakat memberi diskon bagi pemilik Kartu Anggota Wakaf Produktif (KAWPA) sebesar 20 persen bila membeli Burger Item di resto miliknya.
Kepada marketing komunikasi (markom) Wakaf Al Azhar di restonya, Ashari bercerita tentang awal usahanya. “Burger item berdiri tahun 2011. Bisnis ini mulanya usaha keluarga. Kebetulan, tante saya yang pertama kali punya resep. Usaha kami lalu berkembang, dan memiliki beberapa cabang, seperti di Bandung, Cirebon, Yogyakarta hingga Jakarta,” kata Ashari yang berdarah Padang-Sunda ini.
Banyak orang muda yang datang ke restonya, tidak hanya mencicipi Burger Item, tapi juga hotdog, steak, appetizer and snack, aneka Burger, Nasi Ayam Lada Hitam, Mie Goreng Van Java, Nasi Sapi Lada Hitam, hingga nasi goreng spesial.
Untuk menjaga kualitasnya, manajemen Burger Item berprinsip “custumer oriented”, atau dengan kata lain mengikuti selera konsumen. “Karenanya, kami berupaya menyanggupi selera citarasa yang diinginkan konsumen. Pelanggan setia Burger Item dimulai dari usia TK hingga kuliah. “Biasanya orang tua dipaksa anaknya untuk membeli jajanan ini.“
Dari segi kesehatan, Ashari menegaskan, penyajian Burger Item tidak menggunakan bahan pengawet. Untuk menggugah selera konsumen, makan dipilih warna hitam pada burgernya. “Burger Item dijamin tidak cepat bulukan. Karena bahan baku yang disuplay kami olah sendiri di kitchen.”
Ketika ditanya kenapa disebut Burger Item? Ashari menjelaskan, Item merupakan bahasa slank, berasal dari kata hitam. “Kan tidak enak kalo disingkat BH (Burger Hitam). Lebih keren dengan brand BI (Burger Item).
Yang menarik, promo yang dilakukan pihak manajemen Burger Item adalah memberi makan gratis bagi siswa SD yang nilai mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) mendapat nilai delapan. Ditemui di resto Burger Item, dua siswa SD memperlihatkan angka delapan di raportnya pada owner Burger Item. Lalu, mendapat Burger Item untuk masing-masing anak. “Cerdas saja di sekolah tidak cukup, tapi juga harus memiliki attitude yang baik di dalam dan luar sekolah,” kata Ashari yang tidak menjual miras dan rokok di restonya.
Saat ini Ashari yang jebolan S1 Universitas Negeri Jakarta (UNJ) jurusan Akuntasi, sedang menyelesaikan program studi S-2 nya di universitas yang sama jurusan Manajemen Pendidikan. Ia juga sempat menyelesaikan D3 di Universitas Indonesia jurusan perpajakan.
Prospek Bisnis
Tahun 2013 Burger Item membuka peluang terobosan baru sistem bisnis wirausaha yang berbasis kemitraan, yakni dengan telah dibukanya outlet di Bandung, Jakarta, Cirebon, dan Yogyakarta serta akan dibuka outlet-outlet baru kami diwilayah lainnya.
Sesuai mottonya "Burger Item! Si Item yang menggoda" maka kami menciptakan konsep pendidikan dalam bisnis, supaya para mitra yang bergabung dalam kexmitraan Burger Item merasakan manfaat secara langsung dan nyata, karena itu untuk para Master Franchisee kami, akan mendapatkan fasilitas dan Pelatihan dari Burger Item dalam pengembangan bisnisnya.
Konsep Bisnis Burger Item, menciptakan enterpreneurs melalui Unit Usaha Mandiri/UKM, menciptakan lapangan kerja baru, menciptakan peluang usaha baru, menciptakan inovasi produk kuliner, menciptakan Food Safety & Hygiene di kalangan Pelaku Usaha Makanan Cepat Saji, dan tentu saja profit bagi kemitraan. “Jika ingin sukses, hendaknya focus. Jangan kerja karena sampingan, sehingga hasilnya pun menjadi sampingan,” kata anak muda ini memberi sedikit tips.
Dengan jalinan kerjasama dengan Wakaf Al-Azhar, konsumen dari kalangan muslim, setidaknya tahu makanan halal yang disajikan oleh Burger Item. Bahkan, dengan memiliki Kawpa, konsumen juga mendapat benefit, berupa potongan harga hingga 20%. “Kami mendukung sosialiasasi Gerakan Wakaf Al-Azhar. Ke depan, masyarakat muslim semakin sadar pentingnya berwakaf.” (adhes satria)
Akhir tahun lalu (2013), Ashari Oktavian, owner Burger Item sepakat memberi diskon bagi pemilik Kartu Anggota Wakaf Produktif (KAWPA) sebesar 20 persen bila membeli Burger Item di resto miliknya.
Kepada marketing komunikasi (markom) Wakaf Al Azhar di restonya, Ashari bercerita tentang awal usahanya. “Burger item berdiri tahun 2011. Bisnis ini mulanya usaha keluarga. Kebetulan, tante saya yang pertama kali punya resep. Usaha kami lalu berkembang, dan memiliki beberapa cabang, seperti di Bandung, Cirebon, Yogyakarta hingga Jakarta,” kata Ashari yang berdarah Padang-Sunda ini.
Banyak orang muda yang datang ke restonya, tidak hanya mencicipi Burger Item, tapi juga hotdog, steak, appetizer and snack, aneka Burger, Nasi Ayam Lada Hitam, Mie Goreng Van Java, Nasi Sapi Lada Hitam, hingga nasi goreng spesial.
Untuk menjaga kualitasnya, manajemen Burger Item berprinsip “custumer oriented”, atau dengan kata lain mengikuti selera konsumen. “Karenanya, kami berupaya menyanggupi selera citarasa yang diinginkan konsumen. Pelanggan setia Burger Item dimulai dari usia TK hingga kuliah. “Biasanya orang tua dipaksa anaknya untuk membeli jajanan ini.“
Dari segi kesehatan, Ashari menegaskan, penyajian Burger Item tidak menggunakan bahan pengawet. Untuk menggugah selera konsumen, makan dipilih warna hitam pada burgernya. “Burger Item dijamin tidak cepat bulukan. Karena bahan baku yang disuplay kami olah sendiri di kitchen.”
Ketika ditanya kenapa disebut Burger Item? Ashari menjelaskan, Item merupakan bahasa slank, berasal dari kata hitam. “Kan tidak enak kalo disingkat BH (Burger Hitam). Lebih keren dengan brand BI (Burger Item).
Yang menarik, promo yang dilakukan pihak manajemen Burger Item adalah memberi makan gratis bagi siswa SD yang nilai mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) mendapat nilai delapan. Ditemui di resto Burger Item, dua siswa SD memperlihatkan angka delapan di raportnya pada owner Burger Item. Lalu, mendapat Burger Item untuk masing-masing anak. “Cerdas saja di sekolah tidak cukup, tapi juga harus memiliki attitude yang baik di dalam dan luar sekolah,” kata Ashari yang tidak menjual miras dan rokok di restonya.
Saat ini Ashari yang jebolan S1 Universitas Negeri Jakarta (UNJ) jurusan Akuntasi, sedang menyelesaikan program studi S-2 nya di universitas yang sama jurusan Manajemen Pendidikan. Ia juga sempat menyelesaikan D3 di Universitas Indonesia jurusan perpajakan.
Prospek Bisnis
Tahun 2013 Burger Item membuka peluang terobosan baru sistem bisnis wirausaha yang berbasis kemitraan, yakni dengan telah dibukanya outlet di Bandung, Jakarta, Cirebon, dan Yogyakarta serta akan dibuka outlet-outlet baru kami diwilayah lainnya.
Sesuai mottonya "Burger Item! Si Item yang menggoda" maka kami menciptakan konsep pendidikan dalam bisnis, supaya para mitra yang bergabung dalam kexmitraan Burger Item merasakan manfaat secara langsung dan nyata, karena itu untuk para Master Franchisee kami, akan mendapatkan fasilitas dan Pelatihan dari Burger Item dalam pengembangan bisnisnya.
Konsep Bisnis Burger Item, menciptakan enterpreneurs melalui Unit Usaha Mandiri/UKM, menciptakan lapangan kerja baru, menciptakan peluang usaha baru, menciptakan inovasi produk kuliner, menciptakan Food Safety & Hygiene di kalangan Pelaku Usaha Makanan Cepat Saji, dan tentu saja profit bagi kemitraan. “Jika ingin sukses, hendaknya focus. Jangan kerja karena sampingan, sehingga hasilnya pun menjadi sampingan,” kata anak muda ini memberi sedikit tips.
Dengan jalinan kerjasama dengan Wakaf Al-Azhar, konsumen dari kalangan muslim, setidaknya tahu makanan halal yang disajikan oleh Burger Item. Bahkan, dengan memiliki Kawpa, konsumen juga mendapat benefit, berupa potongan harga hingga 20%. “Kami mendukung sosialiasasi Gerakan Wakaf Al-Azhar. Ke depan, masyarakat muslim semakin sadar pentingnya berwakaf.” (adhes satria)
0 Response to "Menchant Baru Wakaf Al-Azhar: Discount 20 Persen Makan di Resto Burger Item"
Post a Comment