Kantor Kementrian Agama Kabupaten Agam, mengimbau sebanyak 523 Masjid di daerah itu untuk serentak melakukan gerakkan pengumpulan wakaf dengan cara professional, transparan, amanah dan akuntable.
"Danau wakaf yang terkumpul ini dikelola dengan baik," kata Asra Faber pada saat acara wirid mingguan Korpri Kabupaten Agam di Masjid Agung Nurul Falah Padang Baru Lubuk Basung, Jum'at.
Dia menjelaskan, wakaf ini merupakan salah satu ibadah dalam ajaran Islam yang memiliki dimensi sosial, karena wakaf berfungsi sebagai sarana terwujudnya solidaritas sosial, pengentasan kemiskinan dan permasalahan sosial lainnya.
Dalam konteks inilah, para ustadz dan mubaligh yang bertindak sebagai khatib pelaksanaan Shalat Jumat pada 523 Masjid yang ada di Kabupaten Agam, secara terpadu menyampaikan isi khutbahnya yang sama, tentang ajakan atau gerakan potensi wakaf dalam membangun ekonomi umat.
Hal ini dibuktikan, dari pantauan tim di lapangan, seruan untuk gerakan menggali potensi wakaf memang membahana dan menjadi kajian utama para khatib.
Dimulai di Masjid Agung Nurul Falah langsung bertindak sebagai khatib Kakan Kemenag Agam Asra Faber, di Masjid Nurul Falah Perumnas Talago dengan Ustadz Syaifullah dan di Masjid Al Hikmah Simpang Tigo bersama Ustadz Drs. Erwin Dt. Tumanggung.
Sementara di Masjid Raya Lubuk Basung yang merupakan masjid tertua kedua di Nagari Lubuk Basung yang berlokasi di Pasar Lama Terminal Antokan, pengurus secara khusus menjadwalkan Kepala Kantor Urusan Agama Lubuk Basung Ustadz Asrul, M. Ag sebagai Khatib dan Imam Shalat Jumat.
Khairul Koto selaku Pengurus Masjid Raya Lubuk Basung menyampaikan, bahwa Ustadz Asrul, M.Ag dalam khutbahnya meluruskan sinyalemen sebagian jamaah yang cenderung mengenal wakaf hanya berupa tanah, bangunan serta barang-barang lainnya,
"Pada hal ada potensi besar untuk menggerakkan ekonomi umat yang bersumber dari wakaf tunai atau wakaf uang," imbuhnya
Kegiatan wakaf ini merupakan wujud solidaritas terhadap kesulitan ekonomi kaum dhuafa, peduli dan berpartisipasi dalam membangun kehidupan sosial, ekonomi dan religius umat agar menjadi lebih baik.
“Kepeduliaan masyarakat Agam dalam berwakaf cukup membanggakan. Salah satu H. Maswir St. Bandaro ini beradik kakak telah mewakafkan tanahnya seluas 20 x 20 meter yang berada ditepi jalan menuju Panti Asuhan Putri Aisyiyah Lubuk Basung untuk pembangunan pusat kegiatan ibadah masyarakat bulan Februari 2013, Hj. Juniwati Tahir (Almarhumah) Suku Caniago Luak Gadang mewakafkan tanah seluas ± 300 M² termasuk tanah pembangunan Masjid Taaqwa Pasar Usang wakaf dari keluarga Erias dan H. Thomas”, ungkap Khairul Koto.
Sumber : http://www.agamkab.go.id/?agam=berita&se=detil&id=3872
"Danau wakaf yang terkumpul ini dikelola dengan baik," kata Asra Faber pada saat acara wirid mingguan Korpri Kabupaten Agam di Masjid Agung Nurul Falah Padang Baru Lubuk Basung, Jum'at.
Dia menjelaskan, wakaf ini merupakan salah satu ibadah dalam ajaran Islam yang memiliki dimensi sosial, karena wakaf berfungsi sebagai sarana terwujudnya solidaritas sosial, pengentasan kemiskinan dan permasalahan sosial lainnya.
Dalam konteks inilah, para ustadz dan mubaligh yang bertindak sebagai khatib pelaksanaan Shalat Jumat pada 523 Masjid yang ada di Kabupaten Agam, secara terpadu menyampaikan isi khutbahnya yang sama, tentang ajakan atau gerakan potensi wakaf dalam membangun ekonomi umat.
Hal ini dibuktikan, dari pantauan tim di lapangan, seruan untuk gerakan menggali potensi wakaf memang membahana dan menjadi kajian utama para khatib.
Dimulai di Masjid Agung Nurul Falah langsung bertindak sebagai khatib Kakan Kemenag Agam Asra Faber, di Masjid Nurul Falah Perumnas Talago dengan Ustadz Syaifullah dan di Masjid Al Hikmah Simpang Tigo bersama Ustadz Drs. Erwin Dt. Tumanggung.
Sementara di Masjid Raya Lubuk Basung yang merupakan masjid tertua kedua di Nagari Lubuk Basung yang berlokasi di Pasar Lama Terminal Antokan, pengurus secara khusus menjadwalkan Kepala Kantor Urusan Agama Lubuk Basung Ustadz Asrul, M. Ag sebagai Khatib dan Imam Shalat Jumat.
Khairul Koto selaku Pengurus Masjid Raya Lubuk Basung menyampaikan, bahwa Ustadz Asrul, M.Ag dalam khutbahnya meluruskan sinyalemen sebagian jamaah yang cenderung mengenal wakaf hanya berupa tanah, bangunan serta barang-barang lainnya,
"Pada hal ada potensi besar untuk menggerakkan ekonomi umat yang bersumber dari wakaf tunai atau wakaf uang," imbuhnya
Kegiatan wakaf ini merupakan wujud solidaritas terhadap kesulitan ekonomi kaum dhuafa, peduli dan berpartisipasi dalam membangun kehidupan sosial, ekonomi dan religius umat agar menjadi lebih baik.
“Kepeduliaan masyarakat Agam dalam berwakaf cukup membanggakan. Salah satu H. Maswir St. Bandaro ini beradik kakak telah mewakafkan tanahnya seluas 20 x 20 meter yang berada ditepi jalan menuju Panti Asuhan Putri Aisyiyah Lubuk Basung untuk pembangunan pusat kegiatan ibadah masyarakat bulan Februari 2013, Hj. Juniwati Tahir (Almarhumah) Suku Caniago Luak Gadang mewakafkan tanah seluas ± 300 M² termasuk tanah pembangunan Masjid Taaqwa Pasar Usang wakaf dari keluarga Erias dan H. Thomas”, ungkap Khairul Koto.
Sumber : http://www.agamkab.go.id/?agam=berita&se=detil&id=3872
0 Response to "Kemenag Agam Himbau 523 Masjid Serentak Lakukan Gerakan Wakaf"
Post a Comment