BATAM | NONBLOK.COM – Perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional XXV di kota Batam, provinsi Kepulauan Riau yang berlangsung 5-14 Juni 2014 dimeriahkan dengan berbagai kegiatan termasuk pameran produk dan informasi tentang perwakafan yang digelar Direktorat Pemberdayaan Wakaf Kementrian Agama.
“Pameran ini dimaksudkan agar terciptanya promosi, publikasi tentang perwakafan kepada masyarakat luas,” kata Direktur Direktorat Pemberdayaan Wakaf Kemenag, Hamka M.Ag di stand pameran perwakafan Direktorat Perwakafan Kemenag di Lapangan Masjid Raya Batam, Kepulauan Riau, baru-baru ini.
Hamka mengatakan, pameran perwakafan dilakukan dengan tujuan mengenalkan dan memperkaya pengetahuan masyarakat tentang perwakafan (Era Wakaf produktif dan Wakaf Uang), masyarakat memiliki pengetahuan perwakafan dan management syar’i. Juga mengembangkan potensi masyarakat dalam mengelola dan memajukan perwakafan di Indonesia.
Adapun indikator keluaran dan uot put pameran perwakafan untuk membuka pintu seluas-luasnya bagi kebaikan dan minat untuk kepentingan umum, pada saat yang sama memungkinkan pihak pemberi wakaf bertindak semata-mata atas dasar pengabdian kepada Allah dan mendapatkan pahala atas-Nya.
“Kalau out putnya, diharapkan masyarakat dapat memahami dan mengimplementasi, serta memiliki kemampuan menyampaikan berita dan informasi yang baik dan beretika kepada masyarakat supaya masyarakat memahami tentang perwakafan,” terang Hamka.
Agar masyarakat memahami dan mengimplementasikan tentang perwakafan, maka pihaknya menyajikan pelaksanaan kegiatan dengan cara menyajikan kegiatan pameran program pemberdayaan wakaf yang relevan dengan fenomena terkini supaya publikasi dan promosi perwakafan lebih mengena kepada masyarakat luas.
Sementara itu, Yahya MH, Kasi publikasi dan promosi Direktorat Pemberdayaan Wakaf menambahkan, bahwa pameran yang dilakukannya, selain untuk mempercepat informasi tentang perwakafan kepada masyarakat luas, juga untuk memotivasi dan menjadikan harta wakaf yang tadinnya konsumtif menjadi produktif.
“Seperti tanah kuburan, madrasah, masjid, dan musolla. Kemudian lahan itu, dijadikan pom bensin (SPBU), rumah sakit, minimarket, hotel syariah dan lain sebagainya,” ujarnya
Menurutnya, dana bantuan yang sudah dikeluarkan oleh Direktrorat pemberdayaan wakaf hingga kini sudah mencapai 39 milyar, dan telah menghasilkan sekitar 42 buah bangunan yang sudah dibangun tersebar di seluruh Indonesia.
Sedangkan lanjut Yahya, dari dana hasil wakaf produktif tersebut, oleh pihak pengelola (nadzir) digunakan untuk membiayai dan disalurkan kepada para dhuafa, fakir miskin, yatim piatu dan guru-guru agama. “Makanya kalau perwakafan ini benar-benar dikelola dan dimanaj dengan baik, maka sangat prospektif, “ibarat membangunkan macan tidur”, ungkapnya
Irwanto pengunjung asal Batam mengaku, baru menerima informasi soal wakaf produktif ketika mengunjungi stand wakaf Kemenag, sebelumnya ia sudah mendengar soal wakaf akan tetapi belum tahu banyak soal wakaf produktif. “Setahu saya wakaf itukan mewakafkan sebidang tanah, trus putus, gak ada model pemanfaatan tanah dan lain sebagaianya,” ucapnya.
“Pameran ini dimaksudkan agar terciptanya promosi, publikasi tentang perwakafan kepada masyarakat luas,” kata Direktur Direktorat Pemberdayaan Wakaf Kemenag, Hamka M.Ag di stand pameran perwakafan Direktorat Perwakafan Kemenag di Lapangan Masjid Raya Batam, Kepulauan Riau, baru-baru ini.
Hamka mengatakan, pameran perwakafan dilakukan dengan tujuan mengenalkan dan memperkaya pengetahuan masyarakat tentang perwakafan (Era Wakaf produktif dan Wakaf Uang), masyarakat memiliki pengetahuan perwakafan dan management syar’i. Juga mengembangkan potensi masyarakat dalam mengelola dan memajukan perwakafan di Indonesia.
Adapun indikator keluaran dan uot put pameran perwakafan untuk membuka pintu seluas-luasnya bagi kebaikan dan minat untuk kepentingan umum, pada saat yang sama memungkinkan pihak pemberi wakaf bertindak semata-mata atas dasar pengabdian kepada Allah dan mendapatkan pahala atas-Nya.
“Kalau out putnya, diharapkan masyarakat dapat memahami dan mengimplementasi, serta memiliki kemampuan menyampaikan berita dan informasi yang baik dan beretika kepada masyarakat supaya masyarakat memahami tentang perwakafan,” terang Hamka.
Agar masyarakat memahami dan mengimplementasikan tentang perwakafan, maka pihaknya menyajikan pelaksanaan kegiatan dengan cara menyajikan kegiatan pameran program pemberdayaan wakaf yang relevan dengan fenomena terkini supaya publikasi dan promosi perwakafan lebih mengena kepada masyarakat luas.
Sementara itu, Yahya MH, Kasi publikasi dan promosi Direktorat Pemberdayaan Wakaf menambahkan, bahwa pameran yang dilakukannya, selain untuk mempercepat informasi tentang perwakafan kepada masyarakat luas, juga untuk memotivasi dan menjadikan harta wakaf yang tadinnya konsumtif menjadi produktif.
“Seperti tanah kuburan, madrasah, masjid, dan musolla. Kemudian lahan itu, dijadikan pom bensin (SPBU), rumah sakit, minimarket, hotel syariah dan lain sebagainya,” ujarnya
Menurutnya, dana bantuan yang sudah dikeluarkan oleh Direktrorat pemberdayaan wakaf hingga kini sudah mencapai 39 milyar, dan telah menghasilkan sekitar 42 buah bangunan yang sudah dibangun tersebar di seluruh Indonesia.
Sedangkan lanjut Yahya, dari dana hasil wakaf produktif tersebut, oleh pihak pengelola (nadzir) digunakan untuk membiayai dan disalurkan kepada para dhuafa, fakir miskin, yatim piatu dan guru-guru agama. “Makanya kalau perwakafan ini benar-benar dikelola dan dimanaj dengan baik, maka sangat prospektif, “ibarat membangunkan macan tidur”, ungkapnya
Irwanto pengunjung asal Batam mengaku, baru menerima informasi soal wakaf produktif ketika mengunjungi stand wakaf Kemenag, sebelumnya ia sudah mendengar soal wakaf akan tetapi belum tahu banyak soal wakaf produktif. “Setahu saya wakaf itukan mewakafkan sebidang tanah, trus putus, gak ada model pemanfaatan tanah dan lain sebagaianya,” ucapnya.
0 Response to "Di MTQ Batam, Masyarakat Dikenalkan Informasi dan Produk Wakaf"
Post a Comment